Terkait dengan judul di email ini, mungkin ada beberapa hal yang harus kita review bersama seputar pengoperasian crane.
Seperti yang sudah saya informasikan di email terpisah tentang adanya HIYARI HATTO yang melibatkan alat berat berupa crane, dan juga mengingat tingginya kasus kecelakaan kerja di JFE group yang juga melibatkan crane dan alat berat, mungkin sudah seharusnya kita me-review tentang aturan penggunaan crane dan juga item-item terkait.
Satu hal yang jadi temuan bagi saya :
“ Tidak bisa membedakan antara operator yang sudah mendapat training crane dan mempunyai lisensi mengoperasikan alat berat crane maupun forklift dengan operator yang belum pernah mendapat training”.
Setelah bertanya kepada member lama, dulu pernah ada aturan bahwa yang memiliki lisensi mengoperasikan alat berat maka akan mendapatkan stiker dan ditempelkan di masing-masing helm. Ini adalah suatu hal yang bagus sekali untuk diterapkan, di pabrik Jepang pun rata-rata setiap factory mengaplikasikan aturan sederhana ini. Dengan membangkitkan lagi aturan seperti ini, ada beberapa keuntungan yang bisa kita perolah :
1. Akan ketahuan siapa yang sudah mendapatkan training alat berat dan siapa yang belum. Bagi yang belum menerima training bisa direkomendasikan agar segara mengikuti training dan mendapat lisensi. Mungkin akan beda hasilnya antara operator yang bisa mengoperasikan crane karena belajar senior atau mulut ke mulut dengan operator yang bisa mengoperasikan setelah mendapat training yang cukup mengenai alat berat tersebut ditambah ilmu dari senior di lapangan.
2. Jika semua operator crane memiliki lisensi, resiko kecelakaan kerja karena crane akan sedikit turun karena operator akan menjalankan semua prosedur pengoperasian berdasarkan ilmu yang mereka dapatkan selama training ditambah ilmu yang didapatkan dari senior di lapangan.
3. Jika ada semacam tempelan sticker di masing-masing operator yang memiliki lisensi, akan menghasilkan kesan yang berbeda ketika ada tamu dari luar yang berkunjung untuk melihat proses di kita. Mereka akan menganggap bahwa PT. JSSI sangat memperhatikan aturan penggunaan alat berat dengan pengaplikasian aturan sederhana ini.
Di factory 2 yang notabene sering kedatangan tamu terutama dari customer ataupun kantor pusat, saya tidak melihat satupun helm yang tertempel stiker ini.
Dengan adanya aturan ini, saya yakin akan merepotkan juga di lapangan karena pembatasan pemakaian alat berat untuk operator yang belum ada lisensei, sementara di lain pihak mereka dituntut menggunakan alat berat ketika sedang bekerja. Untuk mengakali agar pekerjaan tetap berjalan, ketika ada kunjungan dari luar maka harus operator yang mempunyai tempelen stiker di helm saja yang diperbolehkan mengoperasikan alat berat, sedang yang tidak punya dilarang keras memegang alat berat tersebut. Di luar kondisi tersebut (kedatangan tamu) mungkon semua diperkenankan menggunakan alat berat dibawah pemantauan yang cukup dari senior.
Demikian sedikit temuan dari saya, mohon agar team safety mempertimbangkan hal di atas. Jika sekiranya perlu diaplikasikan, mari kita bangkitkan lagi aturan lama yang sudah tidak dijalankan ini.